7 Years of Love

Tittle: 7 Years of Love/Between The Rain and Sunset

Author: Revanne Bachtiar

Genre: Angst, Friendship, Romance

Note: I posted this in other blog and AFF.

 

—–

 

Hujan mengguyur kota Seoul, seorang lelaki berjalan cepat menuju salah satu cafe di jalan itu.

Laki-laki itu masuk dan duduk saat ia telah menemukan orang yang ia temui.

“Maaf aku terlambat” ucapnya kepada gadis dihadapannya.
Gadis itu hanya diam, dan mengangguk.
Laki-laki itu bertanya, “Kenapa kau mengajakku bertemu?”
Gadis itu menutup matanya seakan mencari keberanian, “Aku ingin berhenti sampai disini, Kyuhyun. Maaf.” ucapnya pada si laki-laki yang bernama Kyuhyun itu.
Kyuhyun terlihat kaget, “Kenapa Hanbyeol-ah? Apa aku melakukan kesalahan?” ia tidak mengerti.
“Aku hanya tidak bisa menunggu lagi Kyu, aku muak dengan semua ini.” ucap Hanbyeol.
Kyuhyun berkata lirih, “Seharusnya kau mengerti.”
“Aku sudah mencoba mengerti! Selama 5 tahun terakhir ini aku mencoba mengerti! Kau terlalu sibuk dengan pekerjaanmu sebagai artis, kau tidak memperdulikanku sedikitpun! Kau hanya berkata tunggulah aku! Mengertilah aku! Aku muak!” Hanbyeol berteriak, ia mengecilkan volume suaranya saat ia menyadari semua orang memperhatikan mereka “Kau berubah Cho Kyuhyun. Kau hanya memperdulikan aku saat awal-awal kau menjadi artis dan sebelum kau menjadi seorang artis. 3 tahun terakhir ini kau berubah! Tidak mengertikah kau? Kapan terakhir kau menelfonku kalau aku tidak menelfonmu duluan? Kapan kau pernah mengajakku kencan? Aku tahu kau seorang artis, tapi tidak bisakah kau meluangkan waktu sedikit untuk aku? Kau hanya berkata tunggu. Sampai kapan? Sampai kau pensiun? Kau egois.” lanjut Hanbyeol, ia menahan tangisnya, suaranya bergetar.
Kyuhyun terdiam, menyadari betapa egoisnya dia menyuruh seseorang untuk menunggu.
Hanbyeol berdiri, “Terimakasih untuk 7 tahun ini. Cho Kyuhyun. Dan ya, terimakasih sudah menjadi sahabatku selama ini.” ia meninggalkan Kyuhyun sendirian.
Kyuhyun keluar dari cafe, ia melepaskan maskernya dan melepas tudung jacketnya, tidak perduli bahwa mungkin saja ada orang yang akan mengenalinya.
Kakinya membawanya menuju taman dimana dulu ia sering menghabiskan waktunya bersama Hanbyeol. Ia duduk di kursi dibawah guyuran hujan.
“Maaf” lirihnya. “Maaf. Maafkan aku.” Ia mengucapkan kata itu berkali-kali.
“Hanbyeol-ah, maafkan aku. Jangan pergi. Maaf.” Ia menangis, hatinya seakan tergores sangat dalam.
“Kau boleh memakiku kau boleh memumukulku tapi jangan tinggalkan aku. Maaf..” lirih Kyuhyun lagi.

***

6 bulan berlalu saat kejadian itu, Kyuhyun benar-benar tidak merasa baik.
Dia melakukan sesuatu seakan hanya dengan setengah jiwanya, seperti hari ini, Ia terdiam di teras dorm-nya.
“Kau masih mengingatnya ya?” tanya Sungmin yang tiba-tiba sudah duduk di samping Kyuhyun.
Kyuhyun menutup matanya, “Aku bersamanya dari kecil, Hyung. 7tahun aku bersamanya sebagai seorang kekasih. Aku tidak tahu jika berpisah dengannya akan menghancurkan persahabatan kami. Sejak kecil, ia sahabatku, lalu kami jatuh cinta, ia kekasihku, dan sekarang kami seakan tidak mempunyai hubungan. Aku masih mencintainya, aku masih membutuhkannya” jelasnya dengan nada bergetar, sepintas kenangan manis bersama Hanbyeol dari sejak ia kecil sampai pada saat itu, memenuhi pikirannya.
Sungmin memandang Kyuhyun, “Sudahlah Kyu, akan sangat susah menjadi seorang teman saat kalian sudah pernah berpisah. Itu akan semakin sakit. Lepaskan saja dia.” Ia menepuk pundak Kyuhyun lalu pergi.

***

Setahun berlalu sejak kejadian itu.
Kyuhyun tersenyum miris saat laki-laki didepannya mengatakan, “Sejak kau berpisah dengannya, ia terlihat sangat buruk. Tapi aku mencoba membuatnya tersenyum dan itu berhasil! Bahkan tersenyum lebih bebas daripada saat ia bersamamu. Aku akan menjaganya untukmu.”
Laki-laki dihadapannya bernama Sung Jin, dia teman Kyuhyun yang sedikit mengenal Hanbyeol, tapi tidak sekarang, mungkin ia sangat mengenal Hanbyeol.
“Rencananya malam ini aku akan mengajakknya kencan, Bolehkah aku? Maaf aku bukan bermaksut merebutnya darimu” ucap Sungjin.
Kyuhyun tersenyum miris, “Ya, tidak apa-apa. Tidak banyak yang tersisa dari hubungan kami. Berhenti meminta maaf. Aku tidak begitu sakit. Hanya saja, tolong jadi kekasih yang lebih baik untuknya.” ia tahu ia tidak akan mungkin berkata kepada Sungjin bahwa ia masih tidak bisa tidur karena Hanbyeol. Bagaimana ia masih berdoa setiap malam mengharapkan Hanbyeol kembali kepadanya walaupun sekarang Kyuhyun sudah memiliki seorang kekasih, ia diam-diam masih menangis dalam diam dan memanggil nama Hanbyeol.
“Lakukanlah yang terbaik! Aku tahu kau bisa. Berjuanglah. Jangan meminta maaf. Jagalah dia Sungjin.” ucap Kyuhyun dengan senyum palsu diwajahnya.
Sungjin tertawa, dia benar-benar terlihat bersemangat.
“Dia tidak bisa minum terlalu banyak. Dia benci bau rokok. Dia tidak suka sendirian, jadi tetaplah bersama dia. Dan berjanjilah bahwa kau akan selalu mengingat ulang tahunnya.” ucap Kyuhyun, ia tidak tahu kenapa ia berkata seperti itu.
Kyuhyun tahu, ia akan menyesal tapi dia mencoba untuk tetap tegar. Walaupun di balik itu, ia ingin temannya berhenti, jangan ucapkan itu kepada Hanbyeol, ia takut jika Hanbyeol akan mengatakan “ya”.

Sungjin berdiri dan berkata, “Aku pergi dulu. Terimakasih.”
Kyuhyun keluar dari cafe dan menuju ke toko ice cream, ia membenarkan tudungnya, tanpa sengaja ia melihat Hanbyeol sedang mengantri.
Senyum menggembang diwajahnya, 2 tahun ia benar-benar tidak pernah bertemu dengan Hanbyeol.
“Hai” ucap Kyuhyun.
Hanbyeol menoleh, ia terlihat terkejut, “Cho Kyuhyun.” gumamnya, Hanbyeol mencoba tersenyum.
Hanbyeol mengambil Ice Creamnya dari kasir dan berjalan menuju kursi kosong, Kyuhyun mengikutinya.
Hanbyeol memperhatikan Kyuhyun, “Kau terlihat berbeda. Apa yang kau lakukan disini? Bukankah kau sibuk?” ucapnya.
Kyuhyun sadar Hanbyeol sedikit menyinggungnya, tapi ia tersenyum, ia sangat bahagia seakan terbangun dari mimpi buruknya.
“Aku hanya ingin membeli Ice Cream. Kau terlihat sangat baik.” ucap Kyuhyun.
Hanbyeol tersenyum, ia melihat jam tangannya, “Aku rasa aku harus pergi.”
Kyuhyun terlihat kecewa, “Kau harus menemukan seseorang yang baik” ucapnya tiba-tiba saat Hanbyeol mulai bangkit. Hanbyeol terkejut sedikit, “Kau juga. Dadah.” lalu ia pergi.
Kyuhyun merasakan bahwa Hanbyeol bersifat dingin padanya, ia tidak rela membiarkan Hanbyeol pergi, kata-katanya tadi palsu, tentu saja ia berharap bahwa Hanbyeol kembali kepadanya.
“Mungkin dia masih mencintaiku? Yakan?” tanya Kyuhyun kepada dirinya sendiri.

***

“Maksutku, kau mau menjadi pacarku?” jelas Sungjin kepada Hanbyeol.
Muka Hanbyeol terlihat memerah.
Tanpa mereka sadari, ternyata Kyuhyun memperhatikan mereka dari kursi sebelah, Kyuhyun terus berharap bahwa Hanbyeol akan berkata tidak.
“Katakan tidak.. Katakan bahwa kau masih mencintaiku. Bahwa kau masih ingin kembali kepadaku.” ia berkata seperti itu didalam hatinya. Rasanya ia ingin menarik Hanbyeol lari dari tempat itu, tapi dia tidak bisa, dia sangat egois jika melakukan itu.
“Ya.. Aku mau” petir seakan menyambar saat Hanbyeol mengatakan kata-kata itu, “Ya.. Aku mau” ulang Kyuhyun dalam gumaman.
Kyuhyun terlihat sangat buruk, “Seharusnya aku tidak mengikuti mereka.” gumamnya, rasa sakitnya yang perlahan terhapus kembali lagi, tidak, bukan terhapus, tepatnya terlupakan. Rasa sakit itu seakan menggores-gores hatinya, ini lebih sakit dari saat itu, karena ini dia menyadari bahwa Hanbyeol tidak ingin kembali kepadanya.

***

“Aku sudah bilang jangan mengikutinya, Cho Kyuhyun.” Sungmin menghela nafasnya, “Lihat, kau sudah memiliki Hyeju! Tidakkah kau merasa kasihan dengannya?”
Kyuhyun hanya terdiam, ia menangis dalam diam.
“Tidak kah kamu melihat bahwa aku masih mencintaimu, Hanbyeol-ah?” gumam Kyuhyun, ia tidak mempedulikan ucapan Sungmin.
Sungmin mendengus kesal dan kembali masuk ke ruang tengah.

***

Setahun berlalu sejak ia menyadari bahwa Hanbyeol tidak akan kembali kepadanya, tapi tetap saja Kyuhyun masih berharap.
“Aku ingin bertemu denganmu. Aku ingin bertemu denganmu. Aku ingin bertemu denganmu.” Kyuhyun mengulang isi pesan yang ia terima dari Hanbyeol.
Wajahnya memancarkan senyum senang penuh harapan, ia tidak peduli bahwa hari ini Ia harus menjadi pengganti Ryeowook di Radio Sukira nanti.
Yang ia pikirkan hanyalah bertemu Hanbyeol.
Kyuhyun memarkirkan mobilnya ditepi pantai, pantai itu sangat sepi, tidak ada seorangpun yang ada, ia berlari mencari Hanbyeol.
Tapi nihil, ia tidak menemukan apapun, “Apa ia berusaha mempermainkanku?” gumamnya.
Tiba-tiba terdengar suara Hanbyeol, “Tidak, aku tidak mempermainkanmu”
Kyuhyun tersenyum, ia membalikkan badannya.
“Hai.” ucap Kyuhyun, ia tidak bisa berhenti tersenyum. Hanbyeol terlihat begitu cantik.
Hanbyeol berjalan menuju tepian air, ombak menerpa kakinya dengan halus.
Kyuhyun menggelung celananya keatas lalu berjalan menyusul Hanbyeol.
“Kau terlihat sangat gembira, Hanbyeol-ssi. Ada apa?” tanya Kyuhyun.
Hanbyeol hanya tersenyum, tiba-tiba ia menyipratkan air ke Kyuhyun.
Kyuhyun tampak terkejut, tapi kemudian ia tertawa, Kyuhyun membalas menyipratkan air ke arah Hanbyeol.
Tapi Hanbyeol berlari menjauh.
Mereka bermain air dan berlari-lari seakan melupkan masalah mereka.
Hanbyeol membaringkan tubuhnya di pasir, senyum terukir jelas di wajah Hanbyeol.
Kyuhyun mengikutinya dan membaringkan tubuhnya di samping Hanbyeol. Mereka berdua terlihat sangat bahagia.
Sinar matahari sore menerpa mereka berdua.
Hanbyeol menoleh memperhatikan Kyuhyun, Ia tersenyum.
Tiba-tiba saja Kyuhyun menoleh, muka Hanbyeol memerah dan langsung mengalihkan pandangannya.
“Bukannya kau hari ini siaran Sukira ya?” tanya Hanbyeol pada akhirnya.
Kyuhyun nampak sedikit terkejut, “Ya, tapi bagaimana kau tahu?” tanyanya penasaran.
“Aku ini seorang ELF.” Hanbyeol menoleh seraya tersenyum.
Kyuhyun tertawa, “Ah.. ELF yang beruntung.” ucapnya.
Hanbyeol bangkit dan berdiri, “Cho Kyuhyun” panggilnya.
Kyuhyun mendongak, ia bangkit dan berdiri “Ya?” Kyuhyun terlihat sangat antusias karena Hanbyeol begitu serius.
“Aku akan menikah besok.” ucap Hanbyeol begitu saja, Kyuhyun menegang, ia shock. Tidak.. Bukan kata-kata itu yang di harapkan Kyuhyun sedari tadi.. Ia berharap Hanbyeol akan berkata ‘Aku Mencintaimu’ Tidak.. Jangan.
Rasa sakit itu kembali menjalar, tidak.. Bukan hanya Kyuhyun, Hanbyeol juga merasakan hal itu.
Kyuhyun mencoba tersenyum menelan dalam-dalam rasa sakitnya, “Oh ya? Dengan siapa? Sungjin?” ucapnya serak.
Hanbyeol membalikan badannya menatap laut, “Ya.. Ini hari terakhirku di sini.” ia menahan air matanya.
Hanbyeol melanjutkan, “Terimakasih karena telah hadir kedalam kehidupanku. Kau benar-benar yang terbaik.”
Hanbyeol berbalik dan berjalan meninggalkan Kyuhyun yang terpaku, “Selamat tinggal” ucap Hanbyeol.
Lagi, Kyuhyun menangis, air mata menetes dari matanya “Tidak..” lirihnya.
Begitu pula dengan Hanbyeol, ia berjalan dengan air mata yang mengalir, rasa sakit menghujani hatinya, ia berjalan semakin jauh dan.. Pandangannya gelap.
Kyuhyun berbalik berniat menghentikan Hanbyeol, matanya masih mengalirkan air mata.
Tiba-tiba ia melihat Hanbyeol hampir terjatuh, ia berlari dan menangkapnya.
“Hanbyeol-ah..” gumam Kyuhyun.
Wajah Hanbyeol sangat pucat, ia tidak sadarkan diri, ia pingsan.
Kyuhyun memapah Hanbyeol menuju mobilnya, “Hanbyeol-ah.. Bangunlah!” ucapnya panik.
Ia mendudukkan Hanbyeol di kursi samping kemudi dan segera menuju rumah sakit, pikirannya kacau.

***

“Kami sudah melakukan yang terbaik, maaf kan kami.” ucap Dr. Kim.
Kyuhyun meninju dinding disebelahnya, “Tidak..” ia menggumam menahan tangisnya.
Sungjin tiba-tiba sudah berdiri di samping Kyuhyun, ia juga terlihat sedih, tapi seperti Kyuhyun, karena ia sudah tahu hal ini akan terjadi.
“Eh bukankah itu Cho Kyuhyun?” terdengar bisikan dari sekitar, tentu saja mereka heran apa yang Kyuhyun lakukan disini.
Sungjin menepuk pundak Kyuhyun, “Aku ingin memberitahumu sesuatu, duduklah.” ucapnya, Kyuhyun terlihat buruk, sangat buruk, lebih buruk dari yang sebelumnya, tapi ia mengikuti kata Sungjin.
“Hanbyeol sudah tahu dia akan pergi, Kyu. Dokter bilang hidupnya 6 bulan lagi karena penyakitnya.” Sungjin menghela nafas, “Itu, awalnya aku pikir dia juga sudah melupakanmu, tetapi tidak. Ia masih mencintaimu, ia menunggumu. Tapi ia tahu bahwa penyakitnya tidak bisa sembuh. Dia bilang dia ingin menghabiskan waktu terakhirnya bersamamu. Jadi ya tadi” lanjut Sungjin.
Sungjin mengeluarkan surat dari jacketnya, “Ini.. Dia menitipkan ini kepadaku. Lebih baik kau tidak terlalu lama disini, sebelum terlalu banyak yang mengenalimu. Aku akan mengurus pemakamannya.” ia memberikan suratnya ke Kyuhyun.
Kyuhyun berjalan menuju mobilnya, matanya sembab.
Ia membaca surat itu,

Halo Cho Kyuhyun,
Aku tidak pandai membuat surat, tidak apa-apa kan?
Chokyu, ah aku sudah lama tidak memanggilmu dengan sebutan itu.
Aku tidak menyangka kita benar-benar tidak berbicara 3 tahun terakhir ini.
Aku begitu banyak membuatmu sakit ya? Maaf kyu. Aku benar-benar egois pada saat itu, aku seharusnya tahu kau seorang artis, aku menyesal Kyu.
Chokyu, kau harus melupakan aku, aku benar-benar pergi kali ini.
Terimakasih sudah mengisi hari terakhirku, termakasih telah hadir di kehidupanku selama 20 tahun ini.
Kau benar-benar yang terbaik!
Kau harus mencari yang terbaik, Kyuhyun.
Aku sebenarnya sudah tahu aku sakit 1 tahun yang lalu, penyakitku sama seperti ibuku.
Aku tidak ada harapan, aku sudah mencoba mengikhlaskan semua ini.
Terimakasih, sangat.
Cho Kyuhyun, jangan menangis lagi. Aku tahu sebenarnya kau sudah mempunyai kekasih kan? Ah.. Aku stalker. Hehehe..
Sudahlah, aku tidak pandai bersurat.
Dan..
Aku mencintaimu! Bye, jaga dirimu baik-baik.
ELF♥SJ

With love,
Park Han Byeol ^^

Kyuhyun termenung, ia tertawa di tengah tangisnya.
Tiba-tiba foto keluar dari amplop itu, itu foto Hanbyeol yang sedang tersenyum. Kyuhyun memperhatikan foto itu.
“Aku juga mencintaimu.. Hanbyeol-ah. Selamat tinggal. Tersenyumlah disana.” ucapnya seraya tersenyum.

 

561788_294217017327097_407863966_n